Pembangunan infrastruktur di Afrika dan Asia berkembang sangat pesat, terutama di negara berkembang yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati. Tren menunjukkan, pemerintah tengah berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai respons atas pertumbuhan penduduk, meningkatnya laju konsumsi, dan mengurangi kesenjangan. Pembangunan infrastruktur skala besar umumnya dikaitkan sebagai salah satu jalan untuk menjawab meningkatnya kebutuhan energi, transportasi, dan pangan–serta upaya mengentaskan rakyat miskin. Namun, pada praktiknya, jaringan jalan, bendungan pembangkit listrik tenaga air, dan “koridor pembangunan” cenderung menimbulkan efek merugikan bagi masyarakat lokal, habitat alam, dan keanekaragaman hayati. Proyek-proyek seperti itu biasanya melemahkan kapasitas ekosistem dalam menyangga fungsi ekologi tempat bergantungnya satwa liar dan masyarakat, khususnya saat berhadapan dengan perubahan iklim.